Pemberlakuan Trade Remedies Produk Baja oleh Berbagai Negara – Maret 2022 (Bagian 1)
Sumber: Reuter, SEAISI, Steel Orbis, Metal Bulletin
Selama periode Maret 2022, berbagai negara terus aktif menerapkan trade remedies terhadap berbagai jenis produk baja untuk melindungi industri baja dalam negeri masing-masing dari praktik perdagangan curang. Berikut adalah beberapa negara yang menerapkan kebijakan tersebut.
Indonesia
Menteri Keuangan Republik Indonesia telah memutuskan untuk mengenakan Bea Masuk Antidumping (BMAD) terhadap impor produk hot rolled coil of other alloy (HRC paduan) yang termasuk dalam Kode HS 7225.30.90 asal Tiongkok yang berlaku efektif sejak 15 Maret 2022 untuk lima tahun ke depan.
BMAD tersebut dikenakan pada HRC yang memiliki kandungan boron (B) 0,0008 persen sampai 0,003 persen atau memiliki kandungan boron sebesar 0,0008 – 0,003% dan titanium (Ti) maksimal 0,025%.
Besaran tarif BMAD berada dalam kisaran 4,2 – 50,2% yang dikenakan kepada beberapa eksportir baja dari Tiongkok, antara lain Rizhao Steel Holding Group Co., Ltd., Rizhao Steel Wire Co., Ltd., dan Baohua Steel International Pte. Limited (Singapura) yang dikenakan dengan besaran BMAD sebesar 26,9%. Selanjutnya, Zhangjiagang Hongchang Steel Co., Ltd., Jiangsu Shagang International Trade Co., Ltd., Xinsha International Pte. Ltd. (Singapura), Shagang International (Singapura) Pte.Ltd., dengan besaran BMAD mencapai 39,1%. Selain itu, Shougang Jingtang United Iron & Steel Co., Ltd., Shougang Qian'an Iron & Steel Company dan Shougang Holding Trade (Hong Kong) Limited dikenakan tarif BMAD 25,1%. Sedangkan BMAD 12,1% dikenakan kepada Bengang Steel Plates Co., Ltd., Benxi Iron and Steel (Group) International Economic and Trading Co., Ltd. dan Benxi Iron and Steel Hong Kong Limited. Sementara itu, Shanghai Meishan Iron and Steel Co.,Ltd., dan Baosteel Singapore Pte. Ltd. dikenakan BMAD sebesar 4,2%. Adapun Shanxi Taigang Stainless Steel Co., Ltd. dikenakan BMAD mencapai 8,6%, sementara perusahaannya lainnya dibebankan BMAD mencapai 50,2%.
Keputusan ini menjadi angin segar dan harapan bagi industri baja nasional agar impor produk baja dari Tiongkok dapat dikendalikan. Impor produk HRC paduan ini merupakan impor yang diduga dilakukan melalui praktik dagang circumvention atau pengalihan pos tarif/HS Code sehingga tidak hanya merugikan industri baja nasional tapi juga negara akibat penghindaran pajak bea masuk.
Inggris
Pada tanggal 31 Maret 2022 UK Trade Remedies Authority (TRA) telah mengajukan agar antidumping untuk impor cold rolled flat steel dari Tiongkok dan Rusia tetap dipertahankan hingga 5 Agustus 2026 yang merupakan perpanjangan 5 tahun atas anti-dumping duty (AD) yang berakhir pada 5 Agustus 2021. TRA menemukan bahwa berakhirnya AD yang ada pada impor cold rolled flat steel dari Tiongkok dan Rusia kemungkinan akan menyebabkan kerugian material berkelanjutan pada industri cold rolled flat steel domestik. Tingkat AD yang diberlakukan berada pada kisaran 52,7-59,2% untuk Tiongkok dan 18,7-38,9% untuk Rusia.
Pemerintah Inggris sebelumnya juga telah mengumumkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia pada tanggal 15 Maret 2022 dengan memberlakukan tarif impor baru sebesar 35% untuk impor besi dan baja dari Rusia dan Belarusia, di atas tarif yang ada. Tarif tersebut mencakup semua produk besi dan baja termasuk bijih besi. Tarif 35% akan berlaku di atas anti-dumping duty dan safeguards.
Asosiasi perdagangan UK Steel menyatakan bahwa mereka menyambut baik tindakan cepat yang diambil oleh Pemerintah Inggris menyusul larangan impor baja oleh UE, meskipun dampak dari pemberlakuan tarif baru ini tidak dapat diprediksi.
Amerika Serikat
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (United States Department of Commerce, USDOC) telah menyampaikan hasil awal penyelidikan atas praktik countervailling duty (CVD) pada produk pipa dari India. USDOC menemukan bahwa beberapa produsen baja India telah menerima subsidi pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2020 yang dapat dikenakan bea masuk imbalan. Goodluck India Limited dan Tube Investments of India Ltd dikenakan tarif bea masuk imbalan sebesar 3,30% dan 5,57%, sedangkan tiga perusahaan India lainnya dikenakan tarif imbalan sebesar 3,96%. Hasil akhir dari penyelidikan tersebut diharapkan dapat diumumkan dalam waktu 120 hari ke depan dengan pengenaan tarif awal CVD berlaku mulai 3 Maret 2022.
USDOC juga telah mengumumkan hasil awal penyelidikan atas tindakan antidumping pada stainless steel bars dari India. Selama periode peninjauan dari 1 Februari 2020 hingga 31 Januari 2021, produsen India diketahui telah melakukan penjualan di bawah harga normal. USDOC telah menentukan margin dumping rata-rata tertimbang (weighted-average dumping margins) sebesar 0,65% untuk Laxcon Steels Limited dan 0% untuk Venus Wire Industries. Bea masuk antidumping untuk India berlaku mulai 4 Maret 2022.
USDOC telah mengumumkan hasil akhir dari sunset review atas countervailing duty (CVD) pada stainless steel plate in coil dari Afrika Selatan. USDOC menemukan bahwa pencabutan CVD pada produk tertentu dari Afrika Selatan dapat mengakibatkan terjadinya pengulangan atau kelanjutan praktik subsidi. Penetapan tarif bea masuk imbalan adalah 3,95% untuk Columbus Stainless Steel Company dan produsen lainnya yang berlaku mulai 23 Maret 2022.
Selanjutnya, USDOC juga telah mengumumkan hasil akhir sunset review countervailing duty (CVD) pada pelat baja karbon dan paduan dari Tiongkok. DOC menemukan bahwa pencabutan CVD pada produk tertentu dari Tiongkok dapat mengakibatkan terjadinya pengulangan atau kelanjutan praktik subsidi. Tarif subsidi akhir adalah 24,04% untuk Jiangsu Tiangong Tools Company Limited, Tiangong Aihe Company Limited, Jiangsu Tiangong Group Company Limited, dan Jiangsu Tiangong Mould Steel R&D Center Company Limited, serta 251,0% untuk Jiangyin Xingcheng Special Steel Works Co. Ltd., Hunan Valin Xiangtan Iren & Steel, Viewer Development Co., Ltd. dan lainnya yang mulai berlaku pada 25 Maret 2022.
USDOC juga telah menerbitkan hasil akhir sunset review AD untuk pelat baja karbon dan baja paduan dari Austria, Belgia, Brasil, Tiongkok, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan Taiwan dan Turki. USDOC mengemukakan bahwa pencabutan AD dapat mengakibatkan terjadinya pengulangan atau kelanjutan praktik dumping. Oleh karena itu, produk-produk di atas dikenakan tarif AD sebesar 53,72% untuk Austria,, 51,78% untuk Belgia, 74,52% untuk Brasil, 68,72% untuk Tiongkok, 148,02% untuk Prancis, 22,90% untuk Jerman, 22,19% untuk Italia, 48,67% untuk Jepang, 7,39% untuk Korea Selatan, 94,14% untuk Afrika Selatan, 6,95% untuk Taiwan dan 50,0% untuk Turki. Tarif AD untuk negara-negara tersebut berlaku mulai 25 Maret 2022.
USDOC kembali mengumumkan hasil akhir atas tinjauan countervailing duty (CVD) pada produk pelat baja karbon dan paduan dari Korea Selatan. USDOC menemukan bahwa pencabutan CVD pada produk pelat baja dari Korea Selatan dapat mengakibatkan terjadinya praktik pengulangan atau kelanjutan pratik subsidi. Besaran tarif BMAD adalah 4,35% untuk POSCO dan semua perusahaan lainnya yang berlaku mulai 1 April 2022.
US DOC juga telah mengumumkan hasil akhir penyelidikan awal anti-dumping duty (AD) pada produk stainless steel dari Belgia, Afrika Selatan, dan Taiwan. USDOC menemukan bahwa pencabutan AD pada produk yang diberikan dari negara-negara ini dapat mengakibatkan kelanjutan atau pengulangan praktik dumping. Pengenaan tarif bea masuk antidumping untuk Belgia adalah 8,54%, Afrika Selatan 41,63%, dan Taiwan 10,20% yang berlaku mulai 4 April 2022.
Selain itu, USDOC juga mengumumkan hasil akhir dari sunset review antidumping untuk produk baja tahan karat dari Belgia, Afrika Selatan dan Taiwan. Hasil akhir dari AD tersebut adalah 8,54% untuk Belgia, 41,63% untuk Afrika Selatan dan 10,20% untuk Taiwan. AD tersebut efektif dikenakan mulai 4 April 2022. Selain itu pengenaan AD juga diberlakukan untuk pipa dan tube baja karbon dari Korea Selatan dengan besaran AD 1,62% untuk Dong A-Steel Co., Ltd. Dan 10,24% untuk HiSteel Co., Ltd. AD tersebut efektif mulai 7 April 2022.
Kebijakan trade remedies secara intensif telah dipergunakan oleh berbagai negara untuk melindungi industri baja masing-masing, khususnya oleh negara-negara maju. Kecenderungan ini diperkirakan masih akan terus berlangsung mengingat industri baja merupakan industri strategis yang berperan penting sebagai mother of industries, termasuk bagi industri pertahanan yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan bangsa. Selain itu, berbagai peristiwa penting dan pergolakan global yang terjadi akhir-akhir ini, antara lain pandemi COVID-19 dan Perang Rusia – Ukraina, semakin menyadarkan kita semua betapa pentingnya membangun kemandirian industri nasional, termasuk industri baja.
***