Trade Remedies Baja Global di tengah Konflik Perang Ukraina-Rusia dan Covid-19: Juni 2022-Bagian 2
Sumber: SEAISI, Yieh, Al Jazeera
Hampir seluruh industri di dunia saat ini, termasuk industri baja, mengalami kerentanan yang antara lain disebabkan oleh harga bahan baku, pandemi COVID-19, tren ekonomi jangka panjang, serta biaya energi. Dengan kondisi tersebut, tiap negara akan berusaha untuk melindungi industri dalam negerinya dari serbuan produk impor yang dijual dengan harga lebih murah dari harga jual di dalam negerinya (dumping), dengan tujuan untuk membunuh industri pesaingnya, sehingga menimbulkan perdagangan yang tidak adil.
Di sisi lain, perkembangan perang Rusia-Ukraina turut mempengaruhi pasokan baja di berbagai wilayah dan memunculkan kebijakan perdagangan baru, seperti pencabutan bea masuk oleh Amerika Serikat atas pasokan baja dari Ukraina. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat ini otomatis akan menghentikan tarif sebesar 25% dari impor baja Ukraina yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun demikian, di tengah hilangnya pasokan baja dunia tersebut, kebijakan trade remedies untuk melindungi perusahaan baja masing-masing negara tetap gencar dilakukan. Sepanjang bulan Juni 2022, tercatat berbagai tindakan trade remedies di negara-negara berikut:
• Amerika Serikat (AS)
1. Produk Pipa Baja:
• US Department of Commerce (USDOC) melakukan penyelidikan penghindaran pajak trade remedies terkait welded square/rectangular steel pipes dari Vietnam dengan kode HS 7306.61 dan 7306.30. Diketahui bahwa Vietnam mengimpor hot-rolled steel, bahan baku utama produksi pipa, dari Tiongkok dan Korea Selatan, kemudian mengolahnya menjadi pipa baja yang selanjutnya diekspor ke AS. Hal ini dilakukan untuk menghindari pajak trade remedies yang diterapkan AS ke Tiongkok dan Korea Selatan. AS mengenakan bea masuk anti-dumping (BMAD) ke Tiongkok untuk welded square/rectangular steel pipes sebesar 69-86% dan pipa circular carbon steel sebesar 249-265%. Selain itu, AS juga menetapkan tarif countervailing duty (CVD) subsidi masing-masing sebesar 30-616% dan 2,2-201% sejak tahun 2008. Sedangkan untuk Korea Selatan, AS telah mengenakan BMAD pada pipa circular carbon steel sebesar 4,91-11,63% sejak tahun 1992.
• USDOC telah menetapkan putusan awal anti-dumping untuk pipa circular welded carbon dari Turki yang menjual produk pipanya dengan harga lebih rendah dari harga standar nilai wajar di pasar AS selama periode penyelidikan dari 1 Mei 2020 hingga 30 April 2021. Margin dumping untuk perusahaan Turki ditetapkan sebesar 13,79%. Langkah ini berlaku mulai 6 Juni 2022.
• USDOC juga menetapkan putusan awal anti-dumping untuk pipa las berdiameter besar asal Kanada, khususnya untuk Evraz, satu-satunya responden wajib dalam kasus ini. Penyelidikan dilakukan terhadap 46 produsen/eksportir, namun 42 produsen dibatalkan karena tidak terkait dengan Evraz. Margin dumping yang dikenakan untuk Evraz Inc. NA, Evraz Inc. NA Canada, dan Canadian National Steel Corporation ditetapkan sebesar 1,04%. Putusan ini berlaku mulai 6 Juni 2022.
• Pada tanggal 9 Juni 2022, International Trade Commission (ITC) menjadwalkan penyelidikan tahap akhir anti-dumping (AD) dan countervailing duty (CVD) atas produk Oil Country Tubular Goods (OCTG) untuk melihat apakah industri AS dirugikan secara material oleh impor dari Argentina, Meksiko, Rusia, dan Korea Selatan. . Produk yang terlibat diklasifikasikan di bawah sub pos 7304.29, 7305.20, dan 7306.29 dari Harmonized Tariff Schedule AS. USDOC menetapkan bahwa subsidi tertentu diberikan kepada produsen/ eksportir OCTG Rusia, sedangkan impor OCTG dari Argentina, Meksiko, dan Rusia ditengarai dijual dengan harga lebih rendah dari nilai wajar di pasar AS. Investigasi tahap akhir akan ditetapkan pada 7 September 2022, dan sidang akan diadakan pada 22 September 2022
• Pada tanggal 16 Juni 2022, US Court of International Trade (CIT) mengeluarkan pernyataan untuk menahan keputusan USDOC, mengenai review administratif BMAD atas produk circular welded non-alloy steel pipes dari Korea Selatan untuk 1 November 2017 hingga 31 Oktober 2018. USDOC mengubah hasil akhir dari margin dumping yang ditetapkan untuk Nexteel adalah 1,63%, dan untuk perusahaan lainnya, termasuk SeAH Steel dan Hyundai Steel, adalah 2,35%. Pemberitahuan ini berlaku pada 27 Juni 2022.
2. Produk Rebar
• USITC telah menetapkan sunset review atas tindakan CVD dan AD untuk impor produk rebar dari Turki, Jepang, dan Taiwan. Langkah ini dilakukan untuk menentukan apakah penghentian tuduhan pada produk rebar dari negara-negara tersebut akan menyebabkan terulangnya kerugian bagi material serupa di dalam negeri. Sebelumnya, USDOC mengeluarkan keputusan CVD atas impor rebar dari Turki dan AD produk yang sama dari Jepang, Turki, dan Taiwan pada 2 Oktober 2017. Sunset review lima tahunan ini diajukan pada 1 Juni 2022 dengan batas waktu tanggapan pada 1 Juli 2022.
• USDOC mengumumkan hasil akhir dari penyelidikan BMAD, atas produk rebar yang berasal dari Meksiko. Produsen Deacero S.A.P.I de C.V dapat membuktikan bahwa produknya tidak dijual ke Amerika, sehingga memperoleh dumping margin sebesar 0%, sedangkan produsen lainnya Grupo Acerero S.A. de C.V dan Sidertul S.A. de C.V mendapatkan margin dumping 33,35% dan Grupo Simec dikenakan margin dumping sebesar 66,70%. Peraturan ini berlaku mulai 8 Juni 2022.
3. Produk Hot Rolled Steel Flat, Cut-to-Length (Plate) dan Wire Rod
• USITC menjadwalkan untuk melakukan sunset review lima tahunan terhadap BMAD produk hot-rolled steel flat dari negara Australia, Brasil, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Rusia, Turki, dan Inggris pada 16 Juni 2022, dan penarikan CVD pada produk yang sama dari Brasil dan Korea Selatan. Komisi telah memutuskan untuk memperpanjang masa penyelidikan hingga 90 hari. Sidang terkait peninjauan ini akan diadakan pada 15 September 2022.
• USDOC telah melakukan penyelidikan awal terhadap tuduhan dumping atas produk pelat cut-to-length baja karbon dan paduan asal dari Korea Selatan. Periode penelitian terhadap POSCO dilakukan dari 1 Mei 2020 hingga 30 April 2021 dan diperoleh margin dumping sebesar 2,8%. Penetapan ini berlaku mulai 1 Juni 2022. Namun demikian, USDOC tidak menemukan bukti bahwa POSCO, sebagai produsen/pengekspor wire rod karbon dan paduan dari Korea Selatan, menjual produknya di pasar AS dengan harga lebih rendah dari nilai normal. Oleh karena itu, POSCO mendapatkan margin dumping sebesar 0%.
• USDOC menentukan bahwa Industeel Belgia dan produsen/eksportir Italia telah menjual produk cut-to-length baja karbon dan baja paduan tertentu dari Belgia dan Itali di pasar AS dengan harga di bawah nilai normal selama periode peninjauan, yaitu mulai 1 Mei 2020 hingga 30 April 2021. Dengan demikian, USDOC menetapkan Industeel Belgia dikenakan margin dumping sebesar 1,15%, dan margin dumping untuk Italia ditetapkan sebesar 1,47% hingga 20,44%, tergantung pada perusahaannya. Besaran BMAD ini berlaku mulai 6 Juni 2022.
4. Produk Flange
Pada 6 Juni 2022, USDOC memprakarsai changed circumstances review (CCR) atas tuduhan AD pada flange baja karbon jadi dari India. USDOC telah menentukan bahwa BFN Forgings Private Limited (BFN) adalah penerus kepentingan Bebitz Flanges Works Private Limited (Bebitz). Telah ditetapkan sebelumnya bahwa Bebitz dan produsen/ eksportir India lainnya tidak melakukan penjualan flange dengan harga lebih rendah dari nilai wajar di pasar AS selama periode peninjauan dari 1 Agustus 2019 hingga 31 Juli 2020. Dalam investigasi AD pertama pada tahun 2017, tarif bea masuk sebesar 11,95% diberikan kepada produsen/eksportir flange India.
• Argentina
1. Produk Bearing Bola Radial
Pada 30 Mei 2022, Kementerian Pengembangan Produktif Argentina telah menetapkan keputusan akhir penyelidikan sunset review tindakan AD atas produk bearing bola radial dari Tiongkok dengan diameter eksternal antara 30 mm dan 120 mm (tidak termasuk yang diklasifikasikan sebagai RST) di bawah kode HS 8482.10.10. Besarnya BMAD dipertahankan sama seperti pengumuman pada 2018 dan mulai berlaku sejak tanggal diterbitkan untuk jangka waktu lima tahun.
2. Produk Pintu Baja
Pada 3 Mei 2022, Kementerian Pengembangan Produktif Argentina mengumumkan keputusan akhir atas tuduhan AD untuk produk pintu baja dengan berat tidak kurang dari atau sama dengan 24 kg namun kurang dari 100 kg, yang berasal dari Tiongkok. Investigasi awal atas tuduhan ini diluncurkan pada 3 Juni 2021 dan telah ditetapkan BMAD sebesar 116% berdasarkan harga FOB yang diumumkan. Keputuan ini berlaku sejak tanggal pengumuman hingga lima tahun ke depan.
• Brasil
Brazil's Secretariat of Foreign Trade (SECEX) telah memutuskan untuk memperpanjang penyelidikan tindakan anti-dumping (AD) atas impor baja cold-rolled stainless steel (CRSS) 304 asal Indonesia selama enam bulan mulai 2 Juni 2022. Ditemukan cukup bukti yang menunjukkan bahwa produk CRSS menyebabkan kerugian pada produksi dalam negeri Brasil.
• Meksiko
1. Produk Baja Pelat Berlapis
Pada 2 Juni 2022, Mexican Secretariat of Economy (SE) mengumumkan dimulainya investigasi sunset review AD yang telah habis masa berlakunya (1 April 2017 hingga 31 Maret 2022), atas produk baja pelat berlapis tertentu yang berasal dari Tiongkok dan Taiwan. Periode investigasi dimulai dari 1 April 2021 hingga 31 Maret 2022 dan keputusan akhir yang ditetapkan pada 5 Juni 2017 berupa BMAD untuk Tiongkok dan Taiwan masing-masing berkisar antara 22,22–76,33%, dan 22,26–52,57%. Sementara, langkah-langkah AD yang diberlakukan pada 21 November 2017 berupa BMAD untuk Baoshan Iron & Steel Co., Ltd. disesuaikan menjadi US$0,1874/kg, dinilai tetap efektif.
2. Produk Gagang Baja dan ZAMAC
Pada 15 Juni 2022, Mexican Secretariat of Economy (SE) mengeluarkan keputusan akhir sunset review AD produk gagang baja dan ZAMAC asal dari Tiongkok, yang menyatakan tidak ada cukup bukti yang dapat melanjutkan pengenaan BMAD tersebut. Sebelumnya, pada tanggal 23 Desember 2015, produk yang terlibat dikenakan tarif BMAD definitif sebesar US$10,21/kg.
Penerapan trade remedies yang sangat marak di berbagai belahan dunia mengindikasikan bahwa langkah-langkah ini dinilai cukup efektif untuk melindungi industri baja negara-negara tersebut. Mengacu pada tindakan trade remedies dunia, hal serupa dapat dilakukan di Indonesia. Dengan demikian, industri besi baja nasional dapat terlindungi dari berbagai praktik kegiatan perdagangan yang tidak adil.
***