• The Indonesian Iron & Steel Industry Association
Language
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Pesan Chairman
    • Organisasi
    • Program Utama
  • Anggota
  • Informasi
    • Berita
    • Analisis & Laporan
    • Presentasi
    • Publikasi
    • Standar Industri Baja
    • Alat Konversi
    • Galeri Baja
  • Kegiatan
  • Sponsor
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Export/Import
  • Event IBF
  • Beranda
  • Berita
  • Perkembangan Ekspor-Impor Prod...
31 October 2022 Market

Perkembangan Ekspor-Impor Produk Baja Indonesia Januari-Juli 2022

Ekspor-Impor Produk Baja Indonesia Tahun 2017-2022

Sumber: IISIA, BPS

 

Melanjutkan tren dalam beberapa tahun terakhir, total ekspor produk baja Indonesia pada periode Januari-Juli 2022 mengalami kenaikan sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Volume ekspor tahun 2017 tercatat sekitar 1 juta ton dan meningkat 5 kali lipat menjadi 5 juta ton pada tahun 2021. Di sisi lain, impor produk baja mengalami penurunan lebih sedikit, yaitu sebesar 4%. Volume ekspor diperkirakan akan masih tinggi, yaitu di atas 6 juta ton. Berbeda dengan tren ekspor yang terus meningkat dari tahun ke tahun, volume ekspor relatif berfluktuasi namun masih tetap tinggi dengan angka di atas 6 juta ton, kecuali untuk tahun 2020 yang sempat turun menjadi sekitar 5 juta ton akibat COVID-19. Secara umum, neraca perdagangan baja terus membaik. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekspor yang terus meningkat, meskipun volume impor masih relatif tetap tinggi. Indonesia merupakan net eksportir untuk produk stainless steel dan net importir untuk produk baja karbon. Data-data volume ekspor-impor produk baja dalam rentang bulan Januari-Juli pada tahun 2021 dan 2022 disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

 

Tabel 1 Volume Ekspor Produk Baja Indonesia

Ekspor produk baja baik untuk baja karbon (termasuk alloy) dan stainless steel terus mengalami kenaikan sejak tahun 2017. Total ekspor produk baja karbon pada periode Januari-Juli 2022 sebesar 1.263 ribu ton, naik sebesar 19% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1.059 ribu ton. Sedangkan produk baja stainless steel mengalami kenaikan sebesar 6% dari 1.557 menjadi 1.651 ribu ton. Volume ekspor untuk baja stainless steel cenderung lebih besar dibandingkan dengan baja karbon. Jika tren kenaikan volume ekspor sepanjang Januari – Juli 2022 dapat dipertahankan, maka volume ekspor sepanjang tahun 2022 akan lebih tinggi dari tahun 2021.

Seluruh jenis produk baja karbon mengalami kenaikan volume ekspor kecuali produk wire rod yang turun sebesar 3% dari periode sebelumnya atau mempunyai volume ekspor sebesar 436 ribu ton. Wire rod merupakan produk dengan volume impor tertinggi, baik untuk periode Januari – Juli 2022 maupun periode sebelumnya. Produk dengan volume ekspor terbesar kedua adalah plate yang mencapai 373 ribu ton atau naik 7% dari periode sebelumnya. Selanjutnya, produk HRC memiliki volume ekspor mencapai 307 ribu ton yang naik signifikan dari periode sebelumnya yaitu sebesar 86% atau 165 ribu ton. Total volume ekspor flat product mencapai 763 ribu ton, atau tumbuh sebesar 34% dibandingkan tahun 2021 dan long product mencapai 500 ribu ton atau tumbuh sebanyak 2%. Produk dengan persentase kenaikan paling tinggi adalah section yaitu sebesar 727%, meskipun dari sisi volume relatif kecil.

Untuk ekspor produk stainless steel, seluruh jenis produk tercatat mengalami kenaikan. Ekspor stainless steel didominasi oleh flat product yang dibarengi oleh long product dengan volume yang relatif kecil. Meskipun ekspor long product mengalami peningkatan volume di atas 100%, namun volume ekspor untuk produk ini relatif kecil, yaitu kurang dari seribu ton per tahun. Volume ekspor produk HRC dan CRC stainless steel pada periode Januari-Juli 2022 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2 dan 15%, yaitu dari 1.089 menjadi 1.114 dan dari 468 menjadi 537 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa tren kenaikan di tahun-tahun sebelumnya tetap dipertahankan.

 

 Tabel 2 Volume Impor Produk Baja Indonesia

Volume impor produk baja secara keseluruhan pada periode Januari-Juli 2022 sebesar 3.054 ribu ton, sedangkan pada periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 3.631 ribu ton atau turun hanya sebesar 4%. Volume impor produk baja didominasi oleh impor produk baja karbon yang mencapai 95% dari total impor, dengan volume impor jenis produk stainless steel mencapai hanya sekitar 5% dari keseluruhan impor produk baja.

Impor produk baja karbon yang mengalami peningkatan adalah jenis produk plate, CRC, bar, dan section. Plate dan CRC mengalami kenaikan masing-masing secara berturut-turut sebesar 67 dan 2%. Volume impor produk CRC masih sangat tinggi, yaitu mencapai 1.054 ribu ton, sehingga dipastikan mengakibatkan utilisasi kapasitas fasilitas produksi CRC menjadi sangat rendah. Sedangkan untuk plate, volume impor naik cukup signifikan dan akan mendorong produsen plate untuk melakukan ekspor guna mempertahankan utilisasi kapasitasnya. Untuk produk HRC dan coated sheet, meskipun terjadi penurunan sebesar 11 dan 20%, volume produk ini juga masih cukup tinggi yaitu menjadi sebesar 714 dan 667 ribu ton. Dengan demikian, utilisasi kapasitas produksi HRC dan coated sheet masih rendah, khususnya untuk produk HRC yang baru mengalami peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan HSM #2 oleh PT Krakatau Steel.

Untuk jenis long product, bar dan section mengalami kenaikan impor menjadi 268 dan 170 ribu ton atau naik sebesar 23 dan 34%. Sementara itu, jenis wire rod mengalami penurunan impor yang cukup signifikan menjadi 257 ribu ton pada periode Januari-Juli 2022 ini, dari 310 ribu ton pada periode yang sama tahun 2021 atau turun sebesar 17%. Dengan demikian, long product mengalami total penurunan impor sebesar 3%.

Untuk impor produk baja stainless steel, hampir semua jenis produk mengalami penurunan, kecuali untuk produk jenis CRC. Impor produk baja CRC stainless steel naik sebesar 31% dari 69 menjadi 91 ribu ton.

IISIA menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Republik Indonesia atas membaiknya neraca perdagangan baja selama lima tahun terakhir. Tren ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjaga daya saing produk baja nasional. Namun demikian, masih tingginya impor pada beberapa segmen produk diperkirakan masihmengakibatkan rendahnya utilisasi kapasitas produksi industri baja nasional. Pemerintah perlu untuk terus mendorong berbagai program penggunaan produk baja nasional melalui substitusi impor, P3DN/TKDN, penerapan SNI Wajib, dan khususnya segera menyelesaikan serta menerapkan Neraca Komoditas Industri Baja Nasional. Selanjutnya, pemerintah juga perlu mendorong kinerja ekspor dengan mengantisipasi dan memberikan fasilitas kepada produsen baja nasional atas penerapan trade remedies yg diterapkan oleh negara tujuan ekspor.

 

***

Datang dan saksikan pameran industri baja nasional terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh The Indonesia Iron and Steel Industri Association (IISIA) dan Kadin Indonesia - IISIA Business Forum (IBF) 2022 bertempat di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 1-3 Desember 2022. Informasi lebih lanjut kunjungi: IBF IISIA 2022

Go Back
Archives
Archives
  • All Archive
  • 2023
  • 2022
  • 2021
  • 2020
Categories
  • Policies
  • Market
  • Investment
  • Technology
  • IBF Event
Sponsor News

Sponsor Platinum

PT Gunung Raja Paksi, Tbk
PT BHIRAWA STEEL
PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.
PT Krakatau Posco
PT Bekaert Indonesia
PT The Master Steel Manufactory
Advertising
Our Office
  • Gedung Krakatau Steel Lt 9
    Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta Selatan 12950
  • 021-5235501
  • info@iisia.or.id , ironsteel.iisia@yahoo.co.id
Quick Links
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Sponsor
  • Anggota
  • Kegiatan
  • Kontak
Our Partners
  • seaisi.org
Available On
2023 - 2023, IISIA. All Rights Reserved. developed by