IISIA Business Forum 2023
Dirjen Ilmate Kemenperin: Industri Baja sebagai Penopang Utama Sektor Industri Nasional
Sumber: IISIA
Dirjen ILMATE saat pemaparan materi (kiri) dan upacara pemberian plakat (kanan)
Industri logam khususnya industri baja, menjadi sektor industri yang penting untuk mengembangkan sektor industri lainnya. Industri baja sering disebut sebagai “the mother of all industries” karena baja merupakan bahan dasar dan material pendukung untuk hampir semua industri. IISIA Business Forum (IBF) 2023 hadir sebagai media pertukaran informasi dan business matching bagi seluruh pemangku kepentingan industri baja nasional, yang diharapkan mampu memperkuat upaya pembangunan kemandirian industri nasional.
Dalam acara IBF 2023, Direktur Jendral Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE), Taufiek Bawazier berkesempatan menjadi keynote speaker pada acara tersebut. Taufiek menyampaikan bahwa industri logam menunjukkan prestasi gemilang dengan pertumbuhan dalam angka dua dalam tiga tahun terakhir.
"Pada tahun 2020, di tengah puncak pandemi covid-19, industri logam dasar tetap tumbuh sebesar 5,87 persen. Pada tahun 2021, saat masa pemulihan dari dampak covid-19, pertumbuhannya melonjak menjadi 15,79 persen, dan di tahun 2022, industri ini masih mencatat pertumbuhan sebesar 14,80 persen," jelas Taufiek.
Dirjen ILMATE saat mengunjungi booth pameran IBF
Selanjutnya, Taufiek menyampaikan bahwa produksi crude steel naik secara signifikan. Produksi crude steel Indonesia pada tahun 2022 mencapai 15,6 juta ton yang menandakan langkah besar dalam kemajuan industri baja nasional. Capaian ini juga memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, naik 13 peringkat dari peringkat ke-28 menjadi peringkat ke-15 dalam produksi baja dunia.
Taufiek menjelaskan, pada tahun 2017 produksi Crude Steel Indonesia mencapai 5,2 juta Ton, dan berada di peringkat 28 dunia. Namun di 2022 naik tiga kali lipat menjadi 15,6 juta Ton dan masuk peringkat 15 dunia.
Selain itu, Taufiek menghimbau bahwa sejalan dengan pertumbuhan yang pesat di sektor industri besi dan baja, diperlukan juga evaluasi utilisasi sektor industri besi dan baja yang diperkirakan berada di kisaran 70-80%.
“Mengingat perkembangan sektor industri baja belakangan ini, assessment untuk utilisasi perlu dilakukan kembali guna memperoleh informasi yang lebih akurat terkait kemampuan industri baja nasional. Hal ini akan memberikan gambaran lebih komprehensif terkait kontribusi sektor ini dalam perekonomian nasional,” jelasnya.
Pada penutup presentasi, Taufik menyampaikan harapan besar pada industri baja nasional agar terus berkembang untuk mencapai kemandirian bangsa.