Kunjungan Duta Besar RI untuk Turki ke IISIA Membahas Potensi Perdagangan Baja antara Indonesia dan Turki
Sumber: IISIA
Pada hari Selasa, 30 Agustus 2023, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turki, Achmad Rizal Purnama, didampingi Atase Perdagangan RI untuk Turki, Banny R. Ramadhani, beserta rombongan berkunjung ke kantor IISIA di Gd. Krakatau Steel, Jakarta. Kunjungan ini diterima langsung oleh Chairman IISIA, Purwono Widodo, beserta jajaran Pengurus IISIA.
Dalam sambutannya, Chairman IISIA menyampaikan penghargaan atas kunjungan yang dilakukan oleh Dubes Rizal disertai harapan bahwa kunjungan tersebut akan membuka potensi pasar ekspor baja dan meningkatkan kerja sama yang lebih baik antara produsen baja Indonesia dan Turki. Selain itu, Purwono juga menyampaikan informasi perkembangan industri baja nasional, khususnya terkait dengan kegiatan ekspor produk baja nasional serta masih terbatasnya perdagangan baja antara Turki dan Indonesia.
Dalam sambutannya, Chairman IISIA menyampaikan penghargaan atas kunjungan yang dilakukan oleh Dubes Rizal disertai harapan bahwa kunjungan tersebut akan membuka potensi pasar ekspor baja dan meningkatkan kerja sama yang lebih baik antara produsen baja Indonesia dan Turki. Selain itu, Purwono juga menyampaikan informasi perkembangan industri baja nasional, khususnya terkait dengan kegiatan ekspor produk baja nasional serta masih terbatasnya perdagangan baja antara Turki dan Indonesia.
Dubes Rizal, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa berdasarkan data perkembangan ekspor Indonesia ke Turki maka produk baja merupakan salah satu produk utama yang termasuk dalam 10 jenis ekspor terbesar ke Turki. “Saya berkunjung ke Jakarta sengaja bertemu dengan IISIA untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atas peluang peningkatan ekspor yang dapat dilakukan serta potensi kerja sama lainnya”, ujar Dubes Rizal. Selanjutnya, Dubes Rizal menjelaskan bahwa sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim dan negara demokrasi modern, Turki dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Kedua negara juga memiliki kesamaan dalam mencermati isu-isu keamanan global dan regional. Namun demikian, kedua negara masih belum memiliki kerja sama perdagangan yang cukup kuat padahal terdapat potensi yang besar, khususnya untuk sektor industri baja.
IISIA menyampaikan kepada Dubes Rizal bahwa terdapat potensi kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Turki yang cukup baik. Saat ini, ekspor produk baja Indonesia ke Turki hanya mencapai 2% dari keseluruhan ekspor, dengan impor produk baja ke Indonesia yang masih sangat kecil, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.
Potensi pasar ini perlu digali dan dikembangkan mengingat adanya ancaman dan hambatan yang dihadapi oleh produsen baja nasional untuk memasarkan produk baja ke wilayah lain, khususnya Uni Eropa. Produsen baja Indonesia diperkirakan akan sulit bersaing di pasar Uni Eropa mengingat hambatan perdagangan seperti penerapan Trade Remedies, rencana retaliation duties atas larangan ekspor nikel, dan penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Hal ini akan mengakibatkan ekspor produk baja ke Uni Eropa yang telah mencapai hampir 1 juta ton akan terkendala. Turki diharapkan akan menjadi potensi pasar baru yang dapat menggantikan sekaligus meningkatkan ekspor baja nasional, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 3.
Atase Perdagangan RI untuk Turki, Banny R. Ramadhani, mengingatkan adanya potensi langkah hambatan perdagangan lebih lanjut dari Uni Eropa atas produk baja Indonesia yang perlu diantisipasi, termasuk produk baja yang diekspor melalui Turki ke pasar Uni Eropa. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendalaman atas potensi dan hambatan ekspor ke Turki dan Uni Eropa.
Dubes Rizal menjanjikan untuk menjembatani potensi perdagangan baja antara Indonesia dan Turki dengan melakukan pertemuan dengan Asosiasi Baja Turki. Selanjutnya, akan diupayakan pertemuan antara industri baja Indonesia dan Turki dalam rangka menggali potensi peluang kerja sama perdagangan baja.
Dalam sambutan penutupnya, Chairman IISIA, Purwono, menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kunjungan Dubes Rizal bersama rombongan. Purwono mengharapkan pertemuan dengan Dubes Rizal akan menjadi langkah penting dalam upaya bersama untuk mendorong kinerja industri baja nasional, khususnya melalui ekspor produk baja nasional ke Turki.