Laporan Kinerja Ekspor Impor Produk Baja Indonesia 2022
Sumber: IISIA
Neraca perdagangan produk baja, khususnya untuk flat dan long product, kembali menunjukkan tren positif. Meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya yang mencapai USD2,2 milyar, neraca pada tahun 2022 ditutup dengan nilai USD1,3 milyar atau turun 40%. Nilai perdagangan ekspor meningkat sebanyak 5% dari USD8 milyar menjadi USD8,5 milyar. Sementara itu, perdagangan impor juga mengalami kenaikan dari USD5,9 milyar pada 2021 menjadi USD7,2 milyar pada tahun lalu atau naik sebesar 22% (lihat Gambar 1).
Gambar 1 Neraca Perdagangan Industri Baja Tahun 2017-2022
Volume ekspor flat dan long product Indonesia secara umum mengalami penurunan sebanyak 2,6% pada 2022 dibandingkan dengan 2021. Di sisi lain, volume impor produk baja tersebut mengalami kenaikan sebesar 7,5%. Secara keseluruhan neraca perdagangan masih bernilai positif, namun masih diperlukan pengendalian volume impor yang lebih baik lagi. Data-data volume ekspor-impor produk baja disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Volume Ekspor Produk Baja Indonesia
Volume ekspor periode 2022 sebesar 4,8 juta ton, turun sebesar 2,6% dibandingkan pada 2021 yang mencapai 5 juta ton. Produk baja yang mengalami kenaikan volume ekspor signifikan adalah HR Coil berbahan karbon dan paduan serta CR Coil berbahan stainless. Kedua produk tersebut secara berurutan mengalami peningkatan sebanyak 251 ribu ton dan 32b ribu ton atau 102,9% dan 35,9%. Sedangkan CR Coil karbon dan paduan mengalami penurunan yang signifikan sebanyak 91,4%, dari 300 ribu ton pada 2021 menjadi hanya 26 ribu ton pada 2022. HR Coil stainless mengalami penurunan yang cukup besar juga dari 2 juta ton menjadi sekitar 1,6 juta ton atau 20,7%.
Tabel 2 Volume Impor Produk Baja Indonesia