Weekly Update #5 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: Eurometal, GMK Center, SEAISI, SteelOrbis, AISU
Market
Steel Prices in the Fourth Week of January 2024
Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap mencapai $419 per ton, turun $4 dibandingkan dengan harga minggu lalu, sementara harga bijih besi mencapai $136 per ton, naik $5 dibandingkan dengan harga minggu lalu. Harga billet berkisar antara $510 - $605 per ton, sedangkan minggu lalu berkisar antara $513 - $595 per ton. Harga rebar berkisar antara $595 - $625 per ton, sama dengan harga minggu lalu.
Sumber: Steel prices in the fourth week of January 2024 - Arab Iron and Steel Union
Utilization of China’s Domain Capacity Grows for the Third Week in a Row
Menurut seorang analis yang berbasis di Shanghai, terdapat tren peningkatan dalam produksi pig iron dalam negeri dalam beberapa minggu terakhir. Semakin banyak pabrik yang menyelesaikan perbaikan tahunan blast furnace dan melanjutkan operasinya. Permintaan bijih besi dari produsen baja terus meningkat. Konsumsi harian bahan mentah impor di antara 247 produsen baja rata-rata 2,72 juta ton pada tanggal 19-25 Januari 2024 dan tumbuh selama tiga minggu berturut-turut (+0,7% setiap minggu). Produsen baja Tiongkok terus membeli bijih besi secara konstan untuk membangun stok yang memadai untuk liburan Tahun Baru Imlek.
Sumber: Utilization of China's domain capacity grows for the third week in a row
China Increased Stainless Steel Production by 12,6% y/y in 2023
Selama tahun 2023, produksi stainless steel di Tiongkok meningkat sebesar 12,6% dibandingkan dengan tahun 2022, mencapai 36 juta ton. Di sisi lain, perkiraan ekspor stainless steel Tiongkok untuk tahun 2023 adalah sebesar 4,14 juta ton, sementara impornya mencapai 2,07 juta ton. Kapasitas produksi stainless steel tahunan Tiongkok mencapai 50 juta ton dengan tingkat utilisasi sebesar 70%. China Stainless Steel Council (CSSC) mencatat bahwa jumlah kelebihan kapasitas dalam produksi stainless steel mungkin akan lebih tinggi di masa depan.
Sumber: China increased stainless steel production by 12.6% y/y in 2023
Billet Prices Inch Up in ASEAN
Sebagian besar penawaran untuk billet 5sp 130mm atau 150mm dari ASEAN/China untuk pengiriman bulan Maret telah meningkat menjadi $560/ton cfr Manila, atau mengalami kenaikan $10/t dari minggu sebelumnya. Beberapa pedagang mengatakan dia tidak menerima tawaran apa pun. Namun seorang pedagang regional menginformasikan bahwa dia melihat tawaran pada $540-543/t cfr untuk billet kelas 5sp, sementara pedagang lain mencatat tawaran pada $545/t cfr dan mungkin $550/t cfr. Di Indonesia sendiri diketahui telah mencapai kesepakatan ekspor billet dengan harga $528/t fob untuk billet 3sp untuk pasar Amerika Latin hingga 19 Januari.
Sumber: Billet prices inch up in ASEAN
Fall in China's Rebar Output Continues
Berdasarkan data Mysteel, produksi rebar mengalami penurunan selama lima minggu berturut-turut sebesar 3,1%, atau setara dengan 72.800 ton dalam seminggu. Penurunan produksi rebar ini disinyalir terkait dengan tindakan beberapa produsen baja di Tiongkok Timur yang menghentikan operasi blast furnace dan pabrik rolling rebar untuk melakukan pemeliharaan rutin. Selain itu, produsen baja di Tiongkok Barat Daya dan Timur juga membatasi produksi baja jangka panjang.
Sumber: Fall in China's rebar output continues
China Steel Prices Seen Rangebound in Feb
Harga baja domestik di Tiongkok diperkirakan stabil pada Februari, dipengaruhi oleh indikator positif laba industri pada Desember dan pengurangan rasio cadangan wajib oleh bank sentral. Meskipun kebijakan dukungan mulai berdampak, liburan Tahun Baru Imlek dapat membuat perdagangan sepi. Akumulasi stok baja dan ketidaksesuaian siklus ekonomi dalam industri berdampak pada harga. Harga bijih besi yang tinggi dan pembelian besar oleh pabrik baja Tiongkok juga menjadi perhatian. Harapan kembali ke rasionalitas harga bahan baku setelah liburan memberikan optimisme pada pasar baja pasca-liburan.
Sumber: China steel prices seen rangebound in Feb
Steel Hollow Sections Prices in Europe Climb on Higher HRC Feedstock Costs
Harga baja hollow section di Eropa naik sebesar €20-30 per ton dalam sepekan hingga 24 Januari, mencapai €820-890 per ton, karena kenaikan biaya input mendorong pabrik untuk menaikkan harga penawaran. Permintaan sedikit meningkat, namun biaya produksi yang lebih tinggi juga menjadi faktor utama dalam kenaikan harga, terutama karena kenaikan harga bahan baku koil canai panas. Pabrik-pabrik di Eropa berhasil menaikkan harga Hot Rolled Coil (HRC) pada bulan Januari di tengah pesanan yang baik dan pasokan yang terbatas.
Sumber: Steel hollow sections prices in Europe climb on higher HRC feedstock costs - EUROMETAL
European Steel HRC Prices Increase Despite Subdued Trading
Harga HRC di Eropa naik akibat terbatasnya ketersediaan bahan baku, meskipun permintaan rendah. Penawaran baja di Eropa Utara tembus mencapai €800-820 per ton. Sementara penawaran untuk volume kecil berkisar €750-760 per ton. Kenaikan harga tidak disebabkan oleh permintaan melainkan oleh terbatasnya ketersediaan, dengan pembeli memesan hanya volume yang dibutuhkan untuk menghindari penumpukan stok. Fastmarkets mencatat indeks HRC harian, domestik, kecuali Eropa Utara, sebesar €754,17 per ton pada 29 Januari, naik dari €751,25 per ton pada 26 Januari. Di Italia, penawaran berada pada kisaran €750-770 per ton. Penawaran material impor dari Jepang, Korea Selatan, dan India ke Italia antara €670-€700 per ton CFR. Pelaku pasar memperkirakan harga HRC India dapat diperdagangkan pada $730-735 per ton CFR di Eropa Selatan, sementara penawaran dari Turki mencapai $690 per ton FOB, setara dengan sekitar $750 per ton CFR ke Italia.
Sumber: European steel HRC prices increase despite subdued trading - EUROMETAL
Europe HRC Prices Supported by Limited Supply
Harga baja Hot-Rolled Coil (HRC) di Eropa tetap tinggi karena pasokan terbatas, meskipun permintaan beli yang rendah. Di Utara Eropa, harga naik perlahan dengan volume perdagangan terbatas. Pembeli hanya memesan volume yang dibutuhkan untuk menghindari pembentukan stok berlebih. Transaksi HRC domestik di wilayah ini terjadi di €750-770 per ton ex-works, dengan penawaran lebih tinggi sekitar €800-820 per ton belum tercapai dalam penjualan. Waktu tunggu hingga April, namun beberapa produsen masih bisa menawarkan pengiriman Maret. Kondisi ini didorong oleh pasokan yang ketat, sementara permintaan lemah, terutama dari sektor otomotif. Sebagai hasilnya, indeks HRC harian Fastmarkets untuk Utara Eropa mencapai €751.25 per ton pada 26 Januari, naik sedikit dari hari sebelumnya. Perdagangan di pasar Italia juga terbatas, memungkinkan pemasok lokal untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi dalam kesepakatan. Transaksi dilaporkan pada €745-750 per ton ex-works di Italia pada 26 Januari.
Sumber: Europe HRC prices supported by limited supply - EUROMETAL
Steel Sector Unsettled by Red Sea Shipping Crisis
Serangan terhadap kapal kargo menuju Terusan Suez berdampak pada tawaran baja Asia yang baru masuk ke Eropa. Rute pengiriman yang baru meningkatkan biaya dan membuat pengiriman memakan waktu lebih lama. Beberapa produsen baja Asia bahkan menarik diri dari pasar Eropa karena biaya pengiriman tambahan sekitar USD75 per ton dan waktu transit yang memakan waktu tiga minggu melalui Cape of Good Hope, Afrika Selatan. Perusahaan pengiriman besar, seperti Maersk dari Denmark, memutuskan untuk menghindari Terusan Suez sepenuhnya, padahal biasanya 15% lalu lintas pengiriman global melalui sana. Hal ini membuat produsen baja Asia merespons dengan berbagai cara, ada yang beralih ke penawaran FOB, meninggalkan pembeli baja untuk mengatur pengiriman sendiri, dan ada juga yang tidak termasuk pembayaran bea masuk. Krisis ini terjadi bersamaan dengan dimulainya pelaporan emisi karbon di bawah regulasi Uni Eropa CBAM, sehingga secara signifikan mengurangi daya tarik dan ketersediaan impor. Para ahli memperkirakan bahwa ini dapat membantu mempertahankan harga yang lebih tinggi yang ditetapkan oleh pabrik-pabrik Eropa pada bulan Januari.
Sumber: Steel sector unsettled by Red Sea shipping crisis - EUROMETAL
Policies
CBAM: a New Challenge for the Global Steel Market
CBAM menjadi tantangan baru untuk perdagangan global, khususnya untuk pasar baja. Beberapa negara terpaksa untuk meluncurkan atau mendeklarasikan pengembangan mekanisme penyesuaian perbatasan karbon yang setara dengan negara mereka sendiri. Menurut the China Iron and Steel Association (CISA), CBAM membuat batasan perdagangan baru untuk negara-negara yang melakukan ekspor. CISA menyebutkan bahwa dengan adanya CBAM mengakibatkan akan adanya peningkatan biaya ekspor Tiongkok untuk produk baja sekitar 4-6%.
Sumber: CBAM: a new challenge for the global steel market
European Commission Extends First CBAM Report Submission Deadline
Pada tanggal 31 Januari, importir di Uni Eropa diwajibkan untuk mengajukan laporan pertama mereka yang merinci emisi sebagai bagian dari Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Namun, Komisi Eropa mengumumkan bahwa karena insiden teknis, ada opsi untuk meminta penundaan pengajuan selama 30 hari. Menurut Komisi Eropa, tidak akan ada denda bagi penyampai laporan yang mengalami kesulitan teknis. Selama fase transisi CBAM, importir baja Eropa harus melaporkan secara kuartalan di sistem Komisi Eropa, dimulai dari kuartal keempat tahun 2023. Mereka diwajibkan melaporkan jumlah barang impor, emisi langsung dan tidak langsung yang terkandung di dalamnya, serta harga karbon yang harus dibayarkan untuk emisi tersebut. Periode transisi ini dijadwalkan berakhir pada akhir kuartal keempat tahun 2025 tanpa ada pembayaran yang dikenakan.
Sumber: European Commission extends first CBAM report submission deadline - EUROMETAL
German Steelmaking States Push for Safeguard Import Quota Extension
Negara-negara bagian penghasil baja Jerman mendesak pemerintah untuk memperpanjang kuota impor safeguard baja hingga pertengahan 2026, setelah pengamanan impor tersebut berakhir pada pertengahan 2023. Aliansi baja Jerman, terdiri dari 11 negara bagian, memohon perpanjangan tindakan pengamanan baja sesuai dengan aturan WTO yang mengizinkan jangka waktu delapan tahun. Mereka juga menekankan perlunya melibatkan lebih banyak produk besi dan baja dalam CBAM untuk melindungi industri baja Eropa dari impor logam dengan emisi tinggi yang akan dikenakan retribusi pada tahun 2026.
Sumber: German steelmaking states push for safeguard import quota extension - EUROMETAL
Russia May Introduce Carbon Price in 2028
Pemerintah Rusia diwakili Kementerian Pembangunan Ekonomi saat ini sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan carbon price kepada bisnis. Rusia akan memberlakukan regulasi tarif karbon pada tahun 2028. Adapun hal yang disiapkan dalam menetapkan konsep harga di antaranya daftar industri, biaya satu ton setara karbon, akan ditentukan saat mengembangkan konsep penetapan harga. Pada kuartal kedua tahun 2026, direncanakan untuk menyerahkan ke pemerintah terkait rancangan undang-undang untuk menjadi dasar hukum dalam penetapan harga karbon yang mana harga karbon tersebut sudah mulai tersedia pada kuartal tahun 2027.
Sumber: Russia may introduce carbon price in 2028
India’s Jindal Stainless Seeks Scrapping of Import Duties on Ferronickel, Molybdenum
Produsen stainless steel terbesar di India, Jindal Stainless Limited (JSL), telah mengajukan permohonan kepada pemerintah India untuk meminta penghapusan bea masuk atas bahan baku produksi stainless steel, yang tidak tersedia di dalam negeri. Saat ini, bea masuk feronikel dan molibdenum masing-masing sebesar 2,5 persen dan 5,0 persen.
Sumber: : India’s Jindal Stainless seeks scrapping of import duties on ferronickel, molybdenum
Technology & Environment
Cleveland-Cliffs Tests Hydrogen Injection into Blast Furnace at Indiana Harbor
Produsen baja AS, Cleveland-Cliffs telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan uji injeksi hidrogen pada blast furnace (BF) No. 7 di fasilitas pembuatan baja yang berlokasi di Pelabuhan Indiana. BF tersebut adalah salah satu yang terbesar di dunia dalam hal volume dan kapasitas produksi, serta lebih baik dibandingkan dengan peralatan serupa di Jepang, Korea, Cina, dan Eropa dalam hal kemampuan teknologi untuk produksi baja berkualitas tinggi, termasuk baja yang sangat terspesialisasi untuk bahan baku industri otomotif.
Sumber: Cleveland-Cliffs tests hydrogen injection into blast furnace at Indiana Harbor
ArcelorMittal Closes First Deal to Sell Green Steel in Brazil
ArcelorMittal Tubarão, produsen produk slab dan flat asal Brasil, telah mengumumkan penjualan pertama produk baja dengan sertifikat lingkungan XCarb. Pembeli produk baja tersebut adalah Águia Sistemas, perusahaan yang menyediakan penyimpanan, pemrosesan, dan otomatisasi sistem logistik internal, serta Espaço Smart. Menurut perusahaan, dengan membeli produk green steel miliknya, pelanggan dapat mengurangi rata-rata 75% emisi karbon yang terkait dengan baja ArcelorMittal selama masa pakai produk tersebut. Pengurangan emisi dilakukan melalui penggunaan gas alam dalam blast furnace yang menggantikan sebagian batubara kokas yang digunakan dalam proses produksi.
Sumber:ArcelorMittal closes first deal to sell green steel in Brazil
Making Green Steel from Red Mud
Lumpur merah merupakan lumpur yang bersifat sangat basa. Lumpur merah berpotensi beracun yang dihasilkan dalam jumlah besar dari hasil produksi aluminium yang dapat diubah menjadi bahan bangunan yang aman dan berguna menggunakan proses reduksi baru berbasis teknologi plasma hidrogen. Para peneliti menempatkan sampel lumpur merah di electric arc furnace (EAF) sebelum menyuntikkan campuran hidrogen dan argon. Mereka kemudian menggunakan 200A untuk melelehkan sampel secara bersamaan dan mengionisasi hidrogen, memaksanya bereaksi dengan besi. Besi logam yang dihasilkan, yang secara kimia dipartisi dari produk samping oksida, lebih murni dibandingkan dengan blast furnace biasa dan dapat digunakan langsung untuk pembuatan baja. Setelah para peneliti mengulangi prosedur tersebut enam kali, mereka mengekstraksi 2,6 gram besi metalik dari 15 gram lumpur merah – sekitar 98% dari batas teoritis.
Sumber: Making green steel from red mud | Research | Chemistry World
Thyssenkrupp Materials, CarbonChain to Develop Emissions Tracking Tool
Thyssenkrupp Materials Services dan CarbonChain baru saja berkolaborasi untuk memajukan cara mendapatkan produk dengan emisi karbon lebih rendah. Mereka akan menggunakan alat penelusuran dan intensitas karbon baru untuk melihat sejauh mana jejak karbon dari produk Tk Materials. Alat ini akan membantu pelanggan mengenali material dengan emisi karbon rendah lebih mudah. Laporan jejak karbon akan memberikan detail tentang seberapa banyak emisi gas rumah kaca dari produk tersebut, mulai dari awal produksi hingga sampai ke pelanggan. Kerja sama ini adalah langkah lebih lanjut setelah kedua perusahaan sebelumnya bekerja sama untuk menciptakan ekosistem transparansi karbon di Eropa Timur tahun lalu. CarbonChain, yang merupakan anggota ResponsibleSteel, menggunakan kecerdasan buatan untuk otomatisasi pelacakan emisi.
Sumber: Thyssenkrupp Materials, CarbonChain to develop emissions tracking tool - EUROMETAL