Sepanjang kurun waktu 2016-2020, ekspor baja Tiongkok ke kawasan ASEAN-6 cenderung mengalami penurunan. Ekspor baja Tiongkok ke ASEAN-6 mencapai level tertinggi 36 juta ton pada tahun 2016.
Konsumsi baja di kawasan Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh tahun ini dan di beberapa negara tertentu akan meningkat pada level sebelum pandemi Covid 19. Konsumsi keseluruhan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam diperkirakan mencapai 74,9 juta ton pada tahun 2021, demikian Sekretaris Jenderal SEAISI Yeoh Wee Jin mengatakan pada konferensi elektronik pada hari Kamis, 17 Juni 2021.
Tiongkok diperkirakan akan melakukan perubahan aturan rabat ekspor baja melalui pengurangan nilai menjadi 9% dari 13%, atau bahkan meniadakan rabat sama sekali. Dengan demikian, diprediksi pabrikan Tiongkok tidak lagi menjadi pemeran utama di pasar baja.
Mysteel memprediksi harga baja domestik Tiongkok berpeluang naik pada bulan November dikarenakan pertumbuhan permintaan yang diproyeksi akan melebihi pasokan. Produksi baja dari lima perusahaan utama Tiongkok diperkirakan akan turun hingga 10 juta ton/minggu akibat pembatasan produksi untuk musim dingin dan kegiatan perawatan tahunan.