Di tengah keterbatasan pasokan baja global yang telah mengakibatkan peningkatan harga baja akhir-akhir ini, upaya perlindungan pemerintah terhadap praktik perdagangan tidak adil masih tetap gencar dilakukan oleh berbagai negara.
Harga baja di berbagai belahan dunia masih mengindikasikan kecenderungan meningkat memasuki minggu kedua Mei 2021.
Perkembangan harga baja global yang kita saksikan saat ini adalah kelanjutan dari tren yang didorong oleh permintaan yang dimulai tepat setahun yang lalu, ketika Tiongkok mengalami pemulihan yang cepat dalam aktivitas ekonomi menyusul keberhasilannya secara cepat keluar dari kondisi lockdown, yang segera diimbangi dengan lonjakan harga baja yang tiba-tiba.
Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia akibat pandemi COVID-19, pasokan baja di kawasan Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami kelebihan pasokan mesikpun permintaan baja diperkirakan akan meningkat.
Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2020, di tengah situasi pandemi COVID-19, volume impor produk besi baja (kode HS 72) mengalami kontraksi cukup besar yaitu 33% sementara ekspor mengalami peningkatan sebesar 6,5% dibandingkan tahun 2019.
Produksi baja kasar dunia untuk tiga bulan pertama tahun 2021 mencapai 486,9 Mt, naik 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, menurut data yang dirilis oleh World Steel Association.