Tiongkok, yang memproduksi lebih dari setengah baja dunia, dituduh memicu krisis kelebihan kapasitas baja global. Sejak tahun 2000, kapasitas dan produksi baja Tiongkok meningkat pesat untuk memenuhi permintaan yang melonjak selama dua dekade pertumbuhan ekonomi yang cepat. Saat ini, pabrik baja di Tiongkok mampu memproduksi lebih dari 967.000 ton baja per tahun, menurut Global Energy Monitor jumlah ini lebih dari dua kali lipat kapasitas baja gabungan di AS, Uni Eropa, dan India. Namun, penurunan tajam dalam permintaan domestik dan harga baja di Tiongkok, terutama akibat melambatnya sektor properti, mendorong produsen baja Tiongkok menjual kelebihan baja mereka dengan harga murah ke pasar internasional.
- The Indonesian Iron & Steel Industry Association